Di dalam Al-Qur’an tidak ditemukan kata “komputer” di surat manapun. Tapi Al-Qur’an disebut sebagai tuntunan hidup manusia selama hidupnya. Lah terus kenapa tidak dijelaskan, padahal komputer hampir tiap saat dibutuhkan dalam berbagai bidang, misal pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Perlu adanya pengkajian lebih lanjut mengenai hal ini.
Memang secara langsung Al-Qur’an tidak berbicara tentang komputer. Tapi kalau kita memandang secara tidak langsung, artinya melalui beberapa pengkajian lebih dalam pasti ada suatu ayat yang berhubungan dengan teknologi.
Kata “komputer” berasal dari kata “to compute” yang artinya menghitung. Menghitung atau hitungan erat kaitannya dengan ilmu matematika. Padahal Al-Qur’an penuh dengan misteri akan matematika.
Tahukah Anda tentang sistem kerja komputer maupun superkomputer yang ada saat ini? Mereka bekerja dengan perintah numerik sistem bilangan biner, yaitu 1 dan 0, 1 berarti hidup dan 0 artinya mati. Hanya dengan itulah komputer bisa berfungsi, sebab hanya dengan 1 dan 0 saja yang dapat dimengerti oleh mesin (bahasa komputasi). Pernyataan tersebut disampaikan oleh Al Khwarizmi.
Karya terbesar Al Khawarizm dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang dia tekuni. Pendekatan logika dan sistematis dia dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu buku dia pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (Arab الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة) atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Buku dia diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin.
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Arab: الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة atau Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan) adalah buku matematika yang ditulis pada tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal sebagai Liber algebrae et almucabala.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar.
Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.
Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja dia oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu").
Semua referensi Al Khawarizmi pastilah bersumber dari Al Quran.
Dapat diambil kesimpulan bahwa begitu tingginya ilmu dan akal dalam agama yang sempurna ini, begitu banyak ayat yang menyatakan tentang hal ini. Ayat-ayat ALLAH hanya akan menjadi petunjuk bagi orang yang mempunyai akal sebagaimana firman-Nya QS. Ali Imron : 7
"Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal"
Al Quran adalah sumber referensi terlengkap,
Al Quran adalah bacaan terindah yang ada didunia ini.
Al Quran sudah tahu sebelum manusia-manusia itu mengetahuinya...
referensi : Al Quran, id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Mūsā_al-Khawārizmī
1 comments:
Click here for commentsBaca juga tulisan ane ya....
http://mahad-alanshar.blogspot.co.id/2015/10/komputer-dalam-al-quran.html
ConversionConversion EmoticonEmoticon